Permen mengganggu pembelajaran normal
Permen mengganggu pembelajaran normal
Anonim
Image
Image

Dunia modern adalah lautan berbagai arus informasi. Dan tidak semua orang mampu mengatasinya. Pernahkah Anda memperhatikan bahwa kadang-kadang setelah seharian bekerja keras sesuatu seperti bubur pikiran menguasai kepala Anda dan Anda sama sekali tidak dapat memahami bagian informasi berikutnya? Jika menurut Anda ini terlalu sering terjadi, tinjau kembali pola makan Anda. Sebagai contoh, para ilmuwan Amerika menduga bahwa konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan penurunan kemampuan untuk mengingat informasi.

Diet tinggi fruktosa dapat menyebabkan penurunan yang signifikan dalam kemampuan untuk belajar, mengingat dan mereproduksi keterampilan yang dipelajari. Tapi untungnya, mengonsumsi antioksidan - asam lemak - dapat menetralisir efek ini, tulis sekelompok ilmuwan di University of California di Los Angeles dalam sebuah artikel yang diterbitkan dalam Journal of Physiology.

“Hasil kami menunjukkan bagaimana apa yang Anda makan memengaruhi cara Anda berpikir. Makan makanan tinggi fruktosa dalam waktu lama mempengaruhi kemampuan otak untuk belajar dan mengingat informasi yang dipelajari sebelumnya,”kata salah satu penulis studi, Profesor Fernando Gomez-Pinilla.

Dalam sebuah percobaan pada tikus, para peneliti menyimpulkan bahwa mengonsumsi terlalu banyak gula dapat mengganggu regulasi insulin terhadap pengambilan glukosa oleh sel. Kemampuan insulin ini penting untuk jalannya proses berpikir yang normal.

Selain itu, penyalahgunaan permen dapat menghalangi kemampuan sel saraf untuk menggunakan dan menyimpan energi yang dibutuhkan untuk proses berpikir.

Penulis penelitian merekomendasikan untuk menjaga asupan fruktosa seminimal mungkin dan beralih ke buah-buahan dan beri. Cokelat hitam tanpa pemanis tambahan juga bisa bermanfaat, para ilmuwan menyimpulkan.

Direkomendasikan: