Ilmuwan Konfirmasi: Yesus Sudah Menikah
Ilmuwan Konfirmasi: Yesus Sudah Menikah

Video: Ilmuwan Konfirmasi: Yesus Sudah Menikah

Video: Ilmuwan Konfirmasi: Yesus Sudah Menikah
Video: Penemuan Papirus Koptik Kuno "Injil Istri Yesus" 2024, Mungkin
Anonim

Pertanyaan tentang status perkawinan Yesus Kristus selalu membangkitkan minat para ilmuwan dan diskusi panas di antara perwakilan gereja. Dan sekarang perdebatan sengit mungkin akan muncul kembali. Baru-baru ini, para ilmuwan dari tiga universitas terbesar di Amerika Serikat mengkonfirmasi bahwa papirus kuno, yang berisi penyebutan istri Kristus, bukanlah palsu.

Image
Image

Untuk pertama kalinya, sebuah dokumen yang ditulis dalam bahasa Koptik (diucapkan oleh orang Kristen Mesir) disajikan kepada publik pada tahun 2012. Asal usul papirus sensasional dan nama pemiliknya tidak diungkapkan.

“Jika abad ke-2 adalah tanggal yang tepat untuk penulisan esai ini, maka fragmen tersebut secara langsung membuktikan bahwa klaim tentang status perkawinan Yesus pertama kali muncul satu abad setelah kematiannya dalam konteks kontroversi Kristen tentang seksualitas, pernikahan dan mengikuti ajaran. Kristus,” seorang profesor di Harvard School mencatat teologi sebelumnya oleh Karen King.

Papirus berisi entri berikut: "Yesus berkata kepada mereka: istriku" dan "Adapun aku, aku akan bersamanya sehingga." Analisis papirus, tinta, tulisan tangan, dan kekhasan bahasa Koptik pada waktu itu menunjukkan bahwa prasasti itu dibuat antara abad ke-2 dan ke-4. IKLAN

Menurut para ilmuwan, dokumen ini adalah satu-satunya teks kuno yang sampai kepada kita, yang darinya jelas bahwa Yesus berbicara tentang istrinya. Pada saat yang sama, para peneliti mencatat bahwa tidak ada bukti dalam pengujian bahwa Yesus, sebagai seorang tokoh sejarah, telah menikah, karena fragmen tersebut memiliki tanggal penulisan yang lebih belakangan.

Vatikan tidak mengakui dokumen tersebut, dan setelah publikasi teks tersebut, perwakilan Gereja Katolik menyatakan bahwa dokumen kuno itu "palsu" dan secara buta huruf dikumpulkan dari frasa-frasa Injil. Teks tersebut memang mengandung kesalahan ejaan, para peneliti mencatat, tetapi ini lebih menunjukkan bahwa penulisnya hanya memiliki pendidikan dasar.

Direkomendasikan: